Topik Gen Z mulai ninggalin Google dan beralih ke TikTok untuk nyari info emang bukan kabar baru. Tapi update terkini soal topik ini ternyata makin jadi validasi. Seberapa besar perubahannya? Kita bahas yuk, ada risetnya juga nih soalnya. Gas!
Zaman emang terus berubah. Kalo Google sedari dulu udah jadi pilihan utama buat orang nyari informasi, sekarang udah berkurang nih. Hal ini terutama dialami sama Gen Z yang katanya emang lebih memilih TikTok dibanding Google.
Fakta ini berdasarkan temuan riset baru yang dilakukan Morning Consult. Angkanya sebenernya belum terlalu gede kalo dibanding Google, tapi pertumbuhannya signifikan. Artinya, kalo pake anggapan bahwa pertumbuhan ini terus terjadi, akan ada momen di mana persentase pengguna TikTok bakal nyalip Google. Meskipun TikTok sebenernya bukan platform mesin pencarian.
Fyi, hingga Februari 2023, riset nunjukin kalo 14% Gen Z (kelahiran 1995-2010) mengaku nyari informasi pertama dari TikTok. Sementara itu, Gen Z yang menggunakan Google 39%. Lalu di kelompok umur lain, baby boomers (1946-1964), Gen X (1965-1976), dan milenial (1977-1994), masih tetap pake Google untuk sumber pencarian informasi utama.
Meski sekarang persentase jadi pilihan utama masih dominan, Google ngaku sadar kalo tren penurunannya mulai terasa. Senior Senior Vice President Google, Prabhakar Raghavan, ngomong sendiri soal hal ini setelah dia ngambil sampel remaja usia 18-24 tahun. Di riset internal mereka, 40% Gen Z lebih milih nyari info di TikTok dibanding produk Search. Nah loh malah lebih gede persentasenya.
Di data itu, Google juga ngespill kalo Gen Z milih TikTok untuk nyari info seputar rencana travelling, produk skincare, rekomendasi restoran, tempat nongkrong, sampe makanan. Menurut respondennya, Google mulai ditinggalin karena kebanyakan info rekomendasi yang dikasih di halaman pertama banyak yang udah lawas alias nggak update.
Hmmm, kalo dipikir-pikir ada benernya nggak sih? Lo pernah nggak nyari rekomendasi tempat nongkrong via Google belakangan ini? Nah, pas gue coba, yang muncul di pilihan teratas emang didominasi konten berbayar. Terusss, pas diklik, isi rekomendasinya kadang banyak yang nggak update. Misalnya ada tempat makan yang sebenernya udah nggak rame lagi, dan lain-lain.
Selain nggak update, responden yang ditanya juga beralasan memilih TikTok karena lebih suka ngelihat informasi dengan format visual. "Memang bisa lihat produk dan informasi dengan membaca. Tetapi lebih gampang jika menontonnya," kata salah satu responden yang dikutip Bos Google tersebut.
Magee juga bilang kalo banyak Gen Z lebih milih nyari info di TikTok karena dinilai lebih gampang. Apalagi platform asal China itu juga punya fitur 'predictive text', jadi pengguna nggak perlu ngetik lengkap karena akan dibantu algoritma untuk ngasih rekomendasi dari keyword awal.
"Saya dan teman-teman lainnya yang seumuran lebih gampang belajar dan memahami sesuatu dari visual. Dengan TikTok, sangat cepat dan gampang mencari informasi yang saya minati lewat video." jelas Magee. Lah lah lah, nggak ngebela Google Bang Mageee?
Well, tapi gue setuju sih kalo ini tuh bukan soal Google vs TikTok. Ini tuh lebih ke soal perubahan zaman dan gaya hidup. Soalnya, bos Google pun nggak bilang kalo TikTok sekarang pemenangnya, tapi nilai positif yang lahir dari fenomenanya. Sebab pada dasarnya, baik Google, TikTok dan media sosial lainnya mengemban tugas sebagai pemberi informasi. Makanya, alih-alih bilang kalo Google kalah sama TikTok, dia cuma berharap informasi yang diberikan sama media sosial apapun, sifatnya harus bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Yes, that's the point! Informasi emang bener bisa didapat dari mana aja, tapi kebenaran akan informasi itu yang wajib diutamain. Jangan mentang-mentang lo tau duluan dari medsos, terus lo share sebagai si paling cepet tau, tapi info yang lo sebar malah salah, hehehe! Sebagai anak muda, yuk bijak nyaring info. Pilihan kan soal NYAMAN. So, pake yang emang bisa bikin hidup lo #DibawaNyaman, tapi tetep berdasarkan fakta di lapangan. Setuju, Bro?
Btw, lo sendiri apakah termasuk generasi yang nyari informasi utama dari media sosialkah?