comforte zone website ornament
comforte zone website ornament
comforte zone website ornament
comforte zone website ornament
comforte zone website ornament
comforte zone website ornament
27 Nov 2023

NAH LOH, REALITY SHOW SQUID GAME NETFLIX DIPROTES PESERTANYA SENDIRI?

NAH LOH, REALITY SHOW SQUID GAME NETFLIX DIPROTES PESERTANYA SENDIRI? NAH LOH, REALITY SHOW SQUID GAME NETFLIX DIPROTES PESERTANYA SENDIRI?

Masih inget film Squid Game, kan? Nah sekarang ada versi reality shownya, Bro, judulnya "Squid Game: The Challenge". Film ini udah tayang di Netflix per 23 November 2023 kemarin dan lagi rame dibahas di medsos karena mengundang banyak kontroversi. Kita bahas deh yuk! 

Film ini total punya 10 episode yang penayangannya dibagi jadi 2 bagian. Episode 1-5 udah ditayangin duluan dan udah bisa lo tonton semuanya. Sedangkan episode 6-10 akan ditayangin per 29 November 2023. Realitiy show ini sendiri dibikin sebagai pemanasan sebelum Squid Game 2 dirilis ke bioskop. 

Menggunakan formula cerita yang sama, di serial ini ada 456 pemain yang diundang ke Squid Game. Mereka ditantang ngejalanin berbagai tantangan layaknya film yang pertama. Nantinya pun sang pemenang juga akan dapet hadiah sejumlah 4,56 juta dollar berdasarkan jumlah pesertanya. 

Loh, kalo ini reality show, berarti peserta yang gagal beneran dibunuh dong? Selow dulu, Bro. Nggak gitu kok, hahaha! Lagian kalo beneran dibunuh mah film ini nggak mungkin dapet izin tayang kali. Jadi yang gagal itu ya cuma dieliminasi doang dari permainan. 

Terus apa dong yang bikin kontroversi? Jadi kontroversi ini mencuat ke publik gara-gara para peserta yang gagal pada ngespill kejadian-kejadian pas shooting. Beberapa peserta bilang kalo tim produksi katanya beneran nggak memperlakukan mereka secara manusiawi. Malah ada yang sampe ngalamin hipotermia. Heboh dah tuh. 

Salah satu kejadian yang bener-bener tak mengenakan ada di tantangan pertama dalam permainan Red Light - Green Light. Masih inget kan lo sama boneka Young-hee yang ikonik itu? Itu loh boneka segede gaban yang pake baju oren yang rambutnya dikepang. Nah, di reality show ini, para peserta juga main game itu. And you know what? Mereka ternyata melakukan shooting lama banget di tengah gelombang dingin di Inggris! Ya terang aja banyak yang ngalamin hipotermia sampe perlu ditanganin medis.  

Salah satu peserta bilang kalo mereka kayak lagi di zona perang. Bahkan ada yang sampe bilang kalo peserta yang tersisa sebenernya udah nggak kuat sama suhu dinginnya, tapi karena ngincer hadiah uangnya ya semua pada maksain diri. Alhasil dari 456 peserta, ada sebanyak 259 peserta yang gugur di babak ini. 

Peserta lainnya juga ada yang bilang kalo tim produksi telah melakukan kebohongan soal durasi permainan. Ada yang bilang kalo mereka sebenernya cuma akan shooting dua jam di tengah cuaca ekstrem. Tapi nyatanya, shootingnya itu sampe tujuh jam! Orang itu lalu bilang, “Penderitaan hampir tujuh jam buat beberapa orang. Mereka menghadapi suhu yang merosot dan tantangan fisik yang berat,” katanya seraya nambahin kalo ada beberapa yang pingsan karena nggak kuat. 

Dalam sebuah wawancara dengan media Rolling Stone, ada peserta lain yang juga ngeluhin kebohongan ini. Dia bilang, "Ini adalah hal paling kejam yang pernah saya alami. Kita kayak balapan kuda manusia, dan mereka memperlakukan kita kayak kuda di luar yang lagi lomba.” Nggak cuma itu, dia juga ngespill kalo, "Semua siksaan dan trauma yang kita alami bukan karena permainan atau ketegasan permainan. Itu karena ketidakmampuan skala, mereka memaksa lebih dari yang mereka bisa."

Nah, dari suara-suara keluhan itulah muncul banyak suara-suara negatif terkait film ini. Gue lansir dari BBC, ada juga yang cerita kalo semua peserta itu tinggal tanpa ada handphone. Asrama yang disediain juga lebih mirip kayak penjara dibanding kamar yang layak. Mereka dikasih tempat tidur lima susun. Makanannya juga jauh dari rasa enak dan pelayanannya galak-galak. 

Malahan salah satu peserta bilang gini, “Strategi saya gimana caranya saya bisa tetap terus makan supaya nggak kelelahan. Saya diam-diam harus menyembunyikan porsi makanan kedua di bawah selimut. Yang bisa memenuhi kebutuhan makan pasti akan lebih kuat dan kemungkinan bisa menang." Wadaw, sampe segitunyakah? Ini sih beneran kejam ya! Mereka bahkan juga ngaku kalo ke toilet aja susah pula. 

PIHAK PRODUKSI ANGKAT BICARA

Setelah dicecar tanggapan miring dari pengakuan para peserta, pihak produksi angkat bicara. Health and Safety Executive (HSE) sampe udah ngehubungin perusahaan produksi Squid Game, Studio Lambert, buat nanyain tentang kondisi sebenarnya selama shooting berlangsung. Tapi ternyata HSE milih buat nggak ambil tindakan lebih jauh. Kenapa? Gini jawabannya. 

Jadi baik Netflix, Studio lambert, sampe The Garden itu ngerilis pernyataan yang bilang:  

“Kami sangat peduli dengan kesehatan para pemeran dan kru, serta kualitas acara ini. Setiap ungkapan yang bilang kompetisinya direkayasa, atau tiap klaim cedera serius pada pemain, semua itu adalah tidak benar. Kami telah mengambil semua tindakan keamanan yang tepat, termasuk perawatan setelah kontestan–dan seorang arbiter independen mengawasi setiap permainan untuk memastikan itu adil bagi semua orang.”

Nggak cuma itu, produsernya John Hay juga bilang kalo beberapa pengaduan anonim yang tersebar di media adalah tidak akurat. Dia bilang, "Ini adalah shooting besar, rumit, dan cukup dingin. Butuh waktu yang cukup lama untuk alasan-alasan adjudikasi ini. Tetapi bagi kami, sangat penting untuk melakukan hal-hal ini dengan aman dan dengan memperhatikan kesejahteraan para pemain kami. Kami benar-benar melakukan segala sesuatu yang sesuai, dan hanya sedikit orang yang mendapat perawatan medis, tetapi beberapa laporan yang diberikan secara anonim oleh mereka yang dieliminasi tidak akurat.”

Gimana menurut lo, Bro? Mana yang bener nih? Tapi menariknya, meski sang produser bilang kalo mereka peduli pada kesehatan mental para pemain, tapi di sisi lain dia juga bilang kalo hadiahnya besar, udah pasti tantangannya juga besar. Hmmm...  

Anyway, perspektif gue, memang ada baiknya kru memberi peringatan pada peserta kalo challenge-nya seberat itu. Jadi peserta minimal udah tau duluan kalo dirinya bakal ngadepin tantangan yang mungkin berisiko pada kesehatan fisiknya. Pemilihan peserta juga baiknya lebih selektif, misalnya dengan mengadakan tes kesehatan dan fisik dulu. Dengan begitu, hal-hal kayak gini menurut gue bisa diminimalisir ygy? 
 
Gimana menurut lo? Adakah kemungkinan keluhan-keluhan anonim tadi cuma sekadar settingannya para kompetitor? Spill POV lo di komen. 
 

ARTIKEL TERBARU

COMFORTE ads banner
COMFORTE ads banner
COMFORTE ads banner