HIDUP LAGI CAPEK-CAPEKNYA MALAH ADA KABAR KIAMAT INTERNET

Bener kan ya judul di atas? Hidup lagi capek-capeknya eh ada berita kalo bakal terjadi kiamat internet. Haduuhh, kayak apa coba hidup tanpa internet. Internet down aja resah, apalagi harus offline dalam waktu lama. Well, biar lebih update, kita bahas aja deh yuk. 

Seperti kita tau, penggunaan internet sekarang udah jadi salah satu kebutuhan pokok selain sandang, pangan, dan papan. Dengan internet, hidup jadi lebih simpel karena semuanya jadi bisa #DibawaNyaman. Makanya kabar kalo internet akan mengalami gangguan selama berbulan-bulan bener-bener ganggu ketenangan jiwa. 

Beberapa media lokal dan internasional rame ngangkat topik ini. Intinya, beberapa waktu ke depan akan ada ancaman terjadinya badai matahari super yang bisa bikin internet apocalypse atau kiamat internet. Hal ini disampein langsung sama Sangeetha Abdu Jyothi, seorang pakar Ilmu Komputer dari University of California.

Dia bilang, matahari akan lebih intens ngelepas partikel magnetik yang nggak sebentar. Partikel magnetik bernama ilmiah solar wind atau angin surya ini bahaya banget, Bro. Kata NASA, angin surya ini tercipta karena adanya ekspansi luar partikel bermuatan yang berasal dari korona Matahari di atmosfer terluar. 

Meski disebut angin, bentuknya beda sama angin biasa di Bumi. Teksturnya lebih padat dan jauh lebih kenceng karena bisa bertiup dengan kecepatan satu hingga dua juta mil per jam! Udah gitu, angin-angin ini nggak cuma bawa partikel magnetik aja, tapi juga radiasi elektromagnetik. Nah, inilah yang disebut-sebut sebagai pemicu padamnya internet. 

As we know, kiamat internet tentunya bakal langsung berefek ke hal lain kayak telekomunikasi, satelit, sampe jaringan listrik. “Selain itu, risiko badai geomagnetik dan dampak buruk pada masyarakat kita saat ini meningkat ketika mendekati 'maksimum matahari'. Berikutnya, puncak dalam siklus aktivitas 11 tahun Matahari diperkirakan akan tiba sekitar tahun 2025,” kata Vanessa Thomas, salah satu ilmuwan di NASA Goddard Space Flight Center di Maryland.

OMG! Gimana nggak bikin resah tuh, Bro? Soalnya ternyata nggak cuma badai matahari doang, tapi ada rangkaian peristiwa matahari lainnya yang berdampak sama internet juga. Udah gitu ada lagi laporan dari Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) yang bilang kalo siklus matahari ini jadi aktif pada tingkat yang lebih cepet dibanding perkiraan ilmuwan sebelumnya. 

Nah, yang bikin menarik perhatian lagi, ternyata semua prediksi di atas adalah hasil dari perhitungan yang dilakukan sama AI, Bro. Para ilmuwan menggunakannya dengan ngandelin data-data satelit yang mereka punya. Teknologi AI ini juga sering dipake buat ngasih alarm berupa sirene terhadap ancaman cuaca luar angkasa berbahaya macam tornado kosmik. 

Oke, tarik napas, pejamkan mata, embusin lagi. Udah ya, Bro soal kiamat internet. Selain teknis dan ilmiah banget, jatohnya jadi nggak bikin nyaman, hehe. Paling satu hal yang bikin hati selow itu tanggapan dari Tim peneliti Internasional di Frontier Development Lab, sebuah pusat kemitraan publik-swasta yang mencakup NASA, Survei Geologi AS, dan Departemen Energi AS. Mereka bilang, ini semua hanyalah prediksi yang dihasilin dari teknologi AI. Artinya butuh penelitian lebih lanjut supaya bisa nyari solusi buat mitigasi persoalan ini. 

Ya kita doain aja ya para peneliti di sana bisa ngasih kabar baik. Selagi mereka kerja, tinggal kita deh yang ikut berpartisipasi ngejagain Bumi. Lo bisa mulai dari mengubah kebiasaan kecil kayak ngurangin pemakaian AC, listrik, dan hal-hal lainnya yang bikin perisai Bumi kita makin tipis. Setuju? Gas yok!