comforte zone website ornament
comforte zone website ornament
comforte zone website ornament
comforte zone website ornament
comforte zone website ornament
comforte zone website ornament
07 Sep 2023

DI BALIK TEMBUSNYA 24 JAM BERSAMA GASPAR DI BUSAN INTERNATIONAL FILM FESTIVAL

DI BALIK TEMBUSNYA 24 JAM BERSAMA GASPAR DI BUSAN INTERNATIONAL FILM FESTIVAL DI BALIK TEMBUSNYA 24 JAM BERSAMA GASPAR DI BUSAN INTERNATIONAL FILM FESTIVAL

Film Indonesia ada yang bikin bangga sekaligus penasaran lagi nih, Bro. Judulnya "24 Jam Bersama Gaspar". Film yang dibintangi aktor papan atas nasional ini dapet pengakuan penting di Busan International Film Festival (BIFF). Nah yang bikin penasaran, filmnya sebenernya belum tayang di bioskop. Bahas yuk! 

Pujian demi pujian terhadap film ini bermunculan di medsos. Semua berawal ketika akun Instagram fanbase Reza Rahadian posting sebuah poster "24 Jam Bersama Gaspar" yang langsung bikin heboh. Nggak cuma jadi sorotan, film ini dianggap punya makna dan arti penting bagi industri film nasional. 

Soalnya gini, film garapan Visinema dan KawanKawan Media itu secara mengejutkan masuk kategori Kim Jiseok Award di BIFF 2023. Sebagai film yang belum tayang di bioskop, capaian ini terbilang luar biasa loh Bro. Apalagi BIFF kan salah satu festival film tahunan terbesar di Asia! 

Hmm, gini deh. Biar lo kebayang kenapa kabar ini begitu penting dan punya makna deep buat perfilman Indonesia, kita kupas satu-satu deh ya mulai dari BIFF hingga film 24 Jam Bersama Gaspar. Gas!!!

 

Busan International Film Festival

BIFF itu udah ada sejak 13 September 1996. Penggagasnya tentu saja Korea Selatan. Awalnya bertujuan mengenalkan ke dunia bahwa Asia punya banyak film keren yang levelnya internasional. Nah, meski baru, waktu itu BIFF sukses ngumpulin 169 karya dari 31 negara yang ditayangkan di 6 bioskop berbeda.

Meski nggak langsung semegah sekarang, BIFF berhasil rutin digelar tiap tahunnya. Konsistensi mereka akhirnya bikin peminatnya makin banyak. Bahkan penonton yang dateng ke festival juga makin beragam. Nggak cuma dari Korea Selatan atau Asia aja, tapi juga pecinta sinema di seluruh dunia.

Sebuah lompatan terjadi pada 2019. Waktu itu ada 299 karya yang diundang dari 85 negara. Jumlah bioskopnya yang terlibat juga nambah dari 6 jadi 37 bioskop. Venuenya, Busan Cinema Center, juga jadi makin populer dan makin dipandang dunia. Malahan sekarang udah kayak landmark yang jadi objek wajib para wisatawan. Udah gitu banyak orang yang kemudian lebih mengenal Busan ketimbang ibukotanya sendiri, yakni Seoul, hehehe! 

Nah, yang bikin bangga hati, tahun ini BIFF yang akan digelar pada 4-13 Oktober 2023 bikin program khusus di susunan acaranya yang bernama “Renaissance of Indonesian Cinema”. Sesuai namanya, program dari hasil lobi Pemerintah Indonesia ini bertujuan ngerayain kebangkitan film-film Tanah Air. Total ada 6 feature film Indonesia yang lolos kurasi ke BIFF 2023, yang mencakup 5 film pendek dan 1 serial. Salah satunya ya "24 Jam Bersama Gaspar" tadi, Bro. 

 

24 Jam Bersama Gaspar

Kita melangkah ke pembahasan filmnya ya. Jadi film yang diperankan Reza Rahadian, Laura Basuki, Kristo Immanuel, Shenina Cinnamon, Sal Priadi, dan Dewi Irawan ini nyeritain kisah detektif amatir bernama Gaspar yang menemukan sebuah kotak hitam di toko emas. Konon kabarnya kotak hitam itu bisa membuat orang sukses dan kaya. Alih-alih jadi kaya, Gaspar justru terjebak dalam sebuah misteri pembantaian massal yang ternyata melibatkan pemerintah. 

Film bergenre drama misteri ini ngambil ceritanya dari novel berjudul sama karya Sabda Armandio. Sutradaranya adalah Yosep Anggi Noen, sosok bertangan dingin yang sukses dengan film The Science of Fictions. Buat yang nggak tau, film yang dibikin bareng M. Irfan Ramly, Angga Dwimas Sasongko, dan Cristian Imanuell itulah yang ngebawa Yosep menyabet Piala Maya untuk Sutradara Terpilih dan nominasi Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia. Makanya kehadirannya di kursi sutradara "24 Jam Bersama Gaspar" auto bikin penasaran. 

Nah, seperti gue spill di at, film detektif ini bukan satu-satunya yang lolos seleksi BIFF 2023. Ada juga serial "Gadis Kretek" karya Kamila Andini dan Ifa Isfansyah yang nanti juga akan ditayangin di Netflix. Ceritanya itu tentang budaya Jawa, khususnya pergerakan pabrik kretek pada awal berdirinya Indonesia. Ini juga film yang ditunggu-tunggu, Bro!

Terus ada lagi beberapa film yang sudah dirilis, kayak Posesif, Perempuan Tanah Jahanam atau Impetigore, Sara, Ziarah atau Tale of the Otherwords, dan Yang Tidak Dibicarakan Ketika Membicarakan Cinta atau What They Don't Talk About When They Talk About Love. Semua film ini masuk dalam program “Renaissance of Indonesian Cinema”. 

Gimana-gimana? Jadi mau ke Busan? Hehehe! Intinya, kabar ini bukan cuma soal ada film Indonesia yang ditayangin di festival internasional doang. Tapi kabar ini negesin bahwa film Indonesia bener-bener udah banyak yang berkualitas. Apalagi, again, ini adalah BIFF! Festival yang udah punya ekosistem level dunia. Seenggaknya ada 4 manfaat besar yang pasti kita dapetin. 

Pertama, ini adalah festival, yang artinya film kita nggak cuma dilihat sama penikmat film, tapi juga pembuat film, akademisi, hingga wartawan dunia. Kedua, ini adalah ajang yang bakal membuka para investor film global. Ketiga, networking! Udah pasti banget jaringan yang kebuka bakal berguna, termasuk buat para aktornya sendiri. Terus keempat, edukasi. Dari POV ini, seenggaknya budaya Indonesia bisa dikenalkan dan semua orang akan melihatnya, Bro! 

Well, yuk kita dukung para sineas Tanah Air dengan mengapresiasi karya-karyanya. Kalo lo sendiri film Indonesia mana aja yang yang menurut lo punya kualitas level internasional? Spill dong di komen!

 

 

 

ARTIKEL TERBARU

COMFORTE ads banner
COMFORTE ads banner
COMFORTE ads banner