Comfortepedia Weekly Highlights adalah rangkuman berita dalam sepekan yang rame jadi perbincangan banyak orang. Menyajikan berita terNYAMAN dari dunia lifestyle, teknologi, olahraga, dan isu terhangat di media sosial yang ditulis secara singkat serta praktis.
Beneran album barunya Heals udah nggak shoegaze? Simak selengkapnya dan topik menarik lainnya mulai dari film Budi Pekerti, fitur kencan di platform X, tren sonder di medsos, hingga live action Legend of Zelda hanya di Comfortepedia Weekly Highlights.
Setelah ngerilis tiga single "Weather", "Air Emas", dan "Are You Ready", band asal Bandung Heals akhirnya ngumumin album terbarunya yang berjudul 'Emerald'. Nah yang rame dibahas kalangan pecinta musik, album ini katanya "menembus batasan shoegaze". Yah kok gitu? Bukankah sejak album pertama yang berjudul 'Spectrum', Heals udah dikenal sebagai salah satu unit shoegaze?
Di Indonesia, band shoegaze masih belum banyak, Bro. Beberapa yang cukup terkenal paling kayak Dive Collet, Noirless, The Milo, Sharespring, termasuk Heals. Nah, kalo dibanding lainnya, menurut gue Heals ini bisa dibilang emang punya keunikan tersendiri. Makanya begitu denger kabar kalo band yang lahir pada 2014 ini nggak shoegaze lagi gue agak kaget nih. Katanya sih perubahan ini karena mau negesin bentuk pendewasaan mereka. Hal ini keliatan jelas kalo lo dengerin track "Supra" yang dipenuhi sentuhan electronic dan riff gitar. Tapi setelah gue dengerin, ternyata musiknya belum terlalu keluar dari zonanya kok. Ya emang sih ada elemen-elemen baru kayak masuknya instrumen elektronik, tapi menurut gue nggak sepenuhnya keluar dari warna mereka.
Kualitas film Indonesia zaman sekarang emang bener-bener udah nggak bisa diremehin lagi! Makin banyak yang keren dan layak lo apresiasi, salah satunya film Budi Pekerti ini. Film karya Wregas Bhanuteja ini, selain dimainin sama aktor-aktor hebat kayak Prilly Latuconsina, Angga Yunanda, Ine Febriyanti, sampe Dwi Sasono, juga ngasih pesen nampol buat penontonnya. Respons positif sejak ditayangin perdana di Festival Film Internasional Toronto 2023 juga nggak ada abisnya. Puncaknya ya pas film ini masuk 17 nominasi Festival Film Indonesia 2023.
Kaget kan 17 nominasi? Sama persis kagetnya sama gue. Udah gitu, kategorinya juga bukan yang kaleng-kaleng. Mulai dari kategori Film Cerita Panjang Terbaik hingga Pengarah Skenario Asli Terbaik, semua masuk! Makanya gue sangat merekomendasikan film ini masuk watch list lo. Terus kalo liat sinopsisnya juga menarik, Bro. Film ini bercerita tentang Bu Prani (Ine Febriyanti, Bumi Manusia), seorang guru BK di salah satu SMP di Jogja. Dia ini terkenal dengan caranya nanganin murid-murid bermasalah. Ngeliat sikap budi pekertinya, Bu Prani pun direkomendasiin jadi Wakil Kepala Sekolah baru.
Nah tapi satu waktu, video Bu Prani lagi marah-marah besar di pasar tiba-tiba viral di sosmed. Ada orang yang ngegiring opini kalo Bu Prani ini bener-bener kelewatan karena marahin ibu-ibu penjual kue putu. Padahal kejadian aslinya nggak kayak gitu, Bro. Cuma ya karena video viral ini, Bu Prani dan keluarganya terlanjur dihujat abis-abisan di sosmed. Kehidupan mereka pun jadi serba nggak bisa #DibawaNyaman.
Gimana kelanjutannya? Lanjutin bacanya di sini.
Tiba-tiba di medsos banyak orang bikin konten dengan judul atau caption "sonder". Awalnya konten ini rame diangkat pengguna TikTok luar negeri. Gaya-gayanya sih mirip dengan gaya cinematic Wes Anderson. Pake backsound ala-ala soundtracknya film Disney "Up", terus nyorot berbagai footage yang ngegambarin kegiatan orang-orang di sekitarnya. Nah, yang menarik itu ada di sisi copy-nya. Kata-kata atau kalimat yang disampein itu kayak ungkapan rasa penasaran terhadap seseorang yang dia lihat.
Kita pake contoh deh ya. Ada akun TikTok @lifewithinesxrodriguez yang posting potongan video kegiatan beberapa orang di sekitarnya. Orang pertama yang disorot lagi baca koran di sebuah cafe. Lalu copy teksnya: "apakah dia selalu ke cafe itu setiap hari cuma untuk baca koran?". Terus scene pindah ke orang kedua yang udah beruban, berkacamata, sambil membawa semacam jurnal. Terus copy teksnya: "apakah dia seorang profesor?" Lanjut scene ketiga, ada seorang bapak-bapak penjual lukisan tampak merapihkan dagangannya. Lalu copy teksnya: "apakah dia bahagia?".
Ragam pertanyaan-pertanyaan itu namanya sonder, Bro. Bisa dibilang sonder itu adalah pertanyaan atau perspektif pertama yang muncul di benak lo ketika ngeliat sesuatu atau seseorang. Di kamus Urban Dictionary sendiri, kata “sonder” dipake buat ngegambarin perasaan atau kesadaran kalo semua orang di sekeliling kita punya kehidupannya masing-masing. Nah, menurut gue sonder emang banyak manfaatnya. Lo jadi bisa metik pelajaran dari apa yang lo lihat dari orang lain, berempati, dan tentu aja ngingetin kita semua kalo hidup itu emang perlu #DibawaNyaman.
Untuk lebih lengkapnya baca di sini.
Siapa yang suka main game Legend of Zelda di sini? Pasti lo udah tau kan kalo game Nintendo ini mau dibikinin versi film live action? Kabar ini diumumin langsung sama pencipta dan pengembang game Legend of Zelda, Shigeru Miyamoto lewat akun X resmi Nintendo. Dia bilang kalo Nintendo dan Sony udah sepakat bakal ngewujudin apa yang emang udah dimimpikan para penggemar sejak dulu. “Ini Miyamoto. Saya telah mengerjakan film live-action ‘The Legend of Zelda’ selama bertahun-tahun bersama Avi Arad-san, yang telah menghasilkan banyak film terpopuler,” bunyi cuitan Miyamoto.
Perlu lo tau, Avi Arad ini sosok di balik pembuatan film live-action seri Spider-Man dan animasi Spider-Verse! Jadi nggak perlu ragu lagi kalo proyek ini ngasih jaminan keren, Bro. Apalagi Miyamoto juga kan pernah terjun di pembuatan film The Super Mario Bros sampe sukses tembus jajaran Box Office. Dobel dah tuh jaminannya, hehehe! Nggak cuma itu, rencananya film ini juga bakal digarap sama sutradara Wes Ball. And you know what? Wes Ball ini adalah sosok sutradara ternama yang sukses garap trilogi Maze Runner dan Kingdom of The Planet Apes yang filmnya akan segera tayang. Udah gitu, Ball ngajak penulis skenarionya film Jurassic World, Derek Connoly. Gimana, gimana?
Terus siapa ya kira-kira yang bakal meranin semua karakternya? Terusin bacanya di sini.
Uji coba udah beres. Kalo nggak ada rintangan, awal tahun 2024 platform X bakal ngeluncurin fitur seperti Dating Apps yang bisa lo pake buat nyari jodoh. Gimana nih yang jomblo, kira-kira bakal lo coba nggak? Well, fitur kayak Dating Apps ini emang udah beberapa kali di-spill sama Elon Musk. Kalo lo inget, waktu awal-awal dia beli aplikasi yang dulunya bernama Twitter ini, dia pernah ngelempar pertanyaan ke penggunanya tentang apa yang mereka inginkan. Nah salah satu yang diminta ya fitur yang namanya belum dibocorin ini.
Fitur kencan sendiri kata Elon emang masuk dalam bagian rencana dia menyulap Twitter jadi medsos serba bisa. Berbagai perubahan udah dia lakukan mulai dari batasan karakter tweet, durasi video, skema centang biru, sampe rencana tweet berbayar. Nah yang terbaru ya soal dating apps ini. Pertanyaanya, apakah fitur di X ini bakal bisa bersaing dengan aplikasi kencan lainnya yang udah lebih dulu ada?
Di Indonesia sendiri aplikasi kencan juga udah banyak yang populer di kalangan Gen Z loh. Misalnya aplikasi yang lagi naik daun, Bumble. Yang bikin Bumble populer, cara makenya itu gampang banget. Udah gitu mereka juga punya fitur ngilangin status match setelah 24 jam nggak ada balasan chat dari salah satu pihak. Jadi ngasih privasi banget, Bro.
Terus ada apa aplikasi apa lagi? Simak selengkapnya di sini.