comforte zone website ornament
comforte zone website ornament
comforte zone website ornament
comforte zone website ornament
comforte zone website ornament
comforte zone website ornament
09 Nov 2023

EMANG IYA ALBUM BARU HEALS GAK SHOEGAZE LAGI?

EMANG IYA ALBUM BARU HEALS GAK SHOEGAZE LAGI? EMANG IYA ALBUM BARU HEALS GAK SHOEGAZE LAGI?

Setelah ngerilis tiga single "Weather", "Air Emas", dan "Are You Ready", band asal Bandung Heals akhirnya ngumumin album terbarunya yang berjudul 'Emerald'. Nah yang rame dibahas kalangan pecinta musik, album ini katanya "menembus batasan shoegaze". Yah kok gitu? Kita bahas deh yuk biar nggak penasaran!

Sejak album pertama yang berjudul 'Spectrum', Heals emang udah dikenal sebagai salah satu unit shoegaze. Buat yang nggak tau shoegaze, gue jelasin singkat dulu deh ya. 

Seenggaknya sampe sekarang, shoegaze belum dimasukin ke dalam kategori genre. Makanya beberapa orang lebih menyebutnya sebagai "gaya bermusik". Gaya musik ini awalnya populer di Inggris. Gayanya itu cenderung noisy karena dasarnya emang dari post rock. Yang bikin shoegaze beda, musisinya pake efek instrumen fuzzy. Terus biasanya dikasih tambahan echoing reverb atau vibes menggema yang nyiptain nuansa nada bergelombang. 

Selain instrumen, gaya musik shoegaze juga kental di vokal. Biasanya vokalisnya itu kalo nyanyi agak "nyeret". Jadi nggak heran kenapa gaya ini kadang bikin musiknya terdengar ngawang-ngawang di kepala. Biar kebayang coba dengerin Slowdive deh. Mereka ini bisa dibilang yang paling terkenal di gaya shoegaze. 

Nah, kalo di Indonesia, band shoegaze masih belum banyak, Bro. Beberapa yang cukup terkenal paling kayak Dive Collet, Noirless, The Milo, Sharespring, termasuk Heals. Kalo dibanding lainnya, menurut gue Heals ini bisa dibilang emang punya keunikan tersendiri. 

Fyi, Heals ini sebenernya udah ada sejak 2014. Anggotanya terdiri dari Alyuadi Febryansyah dan Reza Arinal pada vokal dan gitar, Octavia Variana pada vokal dan bass, serta Adi Reza pada Drum. Band ini udah cukup sering manggung di beberapa festival musik Tanah Air. Malahan pernah perform di Laneway Festival Singapore juga tahun 2018. Salah satu hitsnya itu "False Alarm" yang boleh dibilang single yang mengantar mereka jadi populer. 

Nah, setelah penantian 5 tahun, mereka akhirnya bikin album baru 'Emerald'. Seperti gue spill di atas dan lagi jadi bahan pembicaraan, di album baru Heals ini, mereka kayak nice try gitu nampilin musik baru dari berbagai elemen yang menembus batasan shoegaze, nu gaze, atau alternatif. Katanya sih perubahan ini karena mau negesin bentuk pendewasaan mereka. Hal ini keliatan jelas kalo lo dengerin track "Supra" yang dipenuhi sentuhan electronic dan riff gitar. 

“Mungkin bagi Heals sendiri, album ini penuh dengan proses dan pengalaman berkesan yang terjadi secara kolektif. Mulai dari proses kreatif yang baru hingga eksplorasi dalam hal produksi yang lebih bebas. Semua itu kami lakukan bersama-sama, literally, di dua buah rumah di jalan Zamrud (Bandung) yang menjadi asal munculnya nama Emerald.” ungkap Alyuadi di rilis yang disebar ke awak media. 

Jujur gue sih agak kaget ya dengan langkah Heals yang katanya mencoba mendobrak shoegaze. Bukannya mereka emang dikenal dengan gaya musik shoegaze-nya ya? Tapi setelah gue dengerin, ternyata musiknya belum terlalu keluar dari zonanya kok. Ya emang sih ada elemen-elemen baru kayak masuknya instrumen elektronik, tapi menurut gue nggak sepenuhnya keluar dari warna mereka. 

So, gimana menurut lo? Biar makin kebayang, gas langsung coba dengerin 11 track di album mereka yang dirilis FFWD Records. Btw Emerald turut menghadirkan beberapa nama lainnya loh kayak Kenny Reyhansyah sebagai illustrator, Yudha Rahdyan dan Rezki Delian pada Sax, Dissa Kamajaya pada synth di “Tasteless”, dan masih banyak lagi. Gas sekaran, Bro!

 

 

 


 

ARTIKEL TERBARU

COMFORTE ads banner
COMFORTE ads banner
COMFORTE ads banner