Ngomongin musik punk tentu nggak boleh absen mention NOFX (bacanya no-eff-ex). Band punk legendaris ini confirm akan resmi bubar di tahun 2024, yang disambut rasa kehilangan mendalam dari para penggemarnya. Buat lo yang belum tau, gue ceritain singkat deh ya soal gimana mereka disebut sebagai legenda paling menginspirasi. Gas!
Band asal Amerika Serikat ini emang lawas, Bro. Meski asal mereka dari San Francisco, California, tapi band ini dibentuk vokalis/bassist Fat Mike dan gitaris Eric Melvin di Los Angeles pada 1983. Keduanya lalu ngajak Erik Sandin untuk ngisi posisi drummer, dan mulai mengguncang dunia punk setelah narik El Hefe pada 1991 yang notabene pemain trompet, tapi bisa gitar juga.
Tapi popularitas NOFX baru bener-bener meroket pas album "Drublic" keluar di 1994. Di situlah NOFX disebut-sebut sebagai salah satu kiblatnya band punk dunia. FYI, Superman Is Dead juga menjadikan NOFX panutan dan motivasi yang mempengaruhi warna musik mereka loh. Selain itu, Teenage Death Star, Burgerkill, Hoolahoop, sampe Pee Wee Gaskins juga ngiblat ke sana. Makanya band ini dihormati banget di Indonesia.
Meski namanya mungkin nggak seterkenal band lainnya, NOFX dikenal dengan gaya yang energetik dan lirik yang cerdas. Isi liriknya itu banyak mencakup sosial, politik, dan kehidupan sehari-hari yang sesekali diwarnai elemen humor, sindiran, dan ledekan. Semua itu bisa lo liat di album-albumnya kayak "White Trash, Two Heebs and a Bean" sama "Punk in Drublic" tadi.
Terus yang menginspirasi banyak band punk lainnya, NOFX ini sebenernya setia sama etika punk DIY (Do It Yourself). Mereka juga konsisten ngejaga keaslian artistik punk dan cenderung nolak tren komersial. Makanya pengaruh mereka jadi kayak terkesan "abadi" di tengah evolusi genre punk rock sendiri. Maksudnya, ketika orang "kangen" sama punk, ya mereka akan balik lagi dengerin NOFX. Hmm.. pantes aja ya band-band punk kita pada ngiblat ke sana.
Contohnya SID deh. Gaya musik mereka ini meski nyampurin elemen punk, rock, dan bahkan sedikit ska, tapi lirik-liriknya seringkali dibumbui sikap kritis pada berbagai isu sosial dan politik, kan? Hal yang sama juga dilakukan band asal Bandung Teenage Death Star yang liriknya banyak mengandung kritik sosial.
Malahan Burgerkill yang sebenernya lebih ke heavy metal, beberapa anggotanya ngaku kalo musik punknya NOFX sedikit banyak mempengaruhi gaya musik mereka. Begitu pula dengan Hoolahoop dan Pee Wee Gaskins yang juga punya nuansa dari gaya NOFX.
Itulah kenapa begitu dapet kabar kalo tahun 2024 jadi tahun terakhir NOFX bermusik jelas bikin kaget banyak orang. Kabar ini pun dikonfirmasi Fat Mike lewat komentar di IG-nya. "Los Angeles akan jadi tempat terakhir kami bermain. Di situlah kita memulai, di situlah kita akan mengakhirinya," kata Fat Mile, seperti gue kutip dari Consequence.
Pada tur terakhirnya, NOFX yang berumur 40 tahun janji bakal mainin 40 lagu-lagu terbaik dari tiap albumnya di 40 kota yang mereka mampirin."Kami akan memainkan setiap album yang pernah direkam di kota yang menurut kami sangat istimewa," cerita Mike. Hmm, kok nggak ke Indonesia sih, Bang? Hehehe!
Anyway, apapun itu, semua musisi dunia di genre punk berterima kasih pada NOFX. Lewat lagu-lagunya kayak “Linoleum" dan "The Decline", udah ngebuka mata dunia kalo punk nggak melulu soal pemberontakan. Sifat pemberontak dalam punk rock itu nggak cuma berarti pemberontakan sama otoritas aja, tapi sebenernya juga sebuah penyampaian akan ekspektasi.
Punk selama ini juga udah jadi wadah berbagai ekspresi dan kreativitas. Genre ini bukan lagi genre kaku yang nggak bisa dieksplorasi. Sekarang subgenre punk yang lebih kompleks juga makin banyak. Lirik-liriknya juga makin meluas, bahkan sampe yang ngebahas dunia percintaan dan konflik kedewasaan juga.
Cuma ya, again, kalo emang kangen sama punk yang orisinil, ya coba dengerin NOFX lagi aja. Nanti lo paham deh, kenapa banyak band punk lokal kita yang ngiblat ke sana.
Well, thank you NOFX! Big Respect! Semoga makin banyak band-band punk dan subgenre punk yang berusia panjang seperti mereka!