Artificial intelligence (AI) kayaknya emang lagi jadi perhatian banget ya. Satu per satu pengembang AI intens nawarin kemudahan yang diberikan sama teknologi buatannya. Tapi di sisi lain, isu soal adanya bahaya dari kecerdasan buatan juga rame diberitain.
Nah, salah satu yang cukup menarik dan lagi jadi bahan pembicaraan banyak orang adalah Geoffrey Hinton resign dari Google dan membongkar bahayanya AI. Lo tau kan, dia ini pengembang awal AI yang kerja di Google. Sama media internasional, Hinton diberi gelar The Godfather of AI.
Makanya gemparlah satu dunia ketika seorang pencipta AI, mengungkap bahayanya AI. Hinton menulis peringatannya itu lewat akun Twitternya, Senin lalu. Dia bilang, "Sebenarnya, saya pergi (dari Google) agar bisa berbicara tentang bahaya AI tanpa mempertimbangkan bagaimana dampaknya terhadap Google.” Nah loh!
Sayangnya, dia nggak ngasih keterangan lebih lanjut soal statement-nya. Alih-alih ngejelasin, Hinton menyatakan nggak nyesel kerja di Google. Dia juga bilang, kepergiannya nggak akan bisa menghentikan AI. Tetap akan ada orang lain yang mengembangkannya, entah itu di Google, Microsoft, ataupun lainnya.
“Saya menghibur diri dengan alasan yang wajar. jika saya tidak melakukannya, orang lain yang melakukannya,” kata Hinton, seperti gue kutip dari wawancaranya dengan New York Times.
Gimana menurut lo, Bro? Ngeri-ngeri sedap juga ya, hahaha! Hinton ini bukan orang kemarin sore yang kerja di dunia AI. Meski di Google baru 10 tahunan, dia udah ngembangin AI sejak era 70-an, tepatnya ketika masih jadi mahasiswa pascasarjana di Universitas Edinburgh.
Nah ceritanya dulu tahun 2012, Hinton sama dua muridnya pernah bikin terobosan jaringan saraf yang bisa mengidentifikasi gambar dan item pada foto. Terobosan itulah yang bikin Google terkesan dan mengakuisisi perusahaan Hinton. Wadaw, bukannya orangnya yang dibeli, tapi perusahaannya, hahaha!
Nah, yang menarik, Hinton ini sebenernya udah cukup sering ngungkapin bahayanya AI. Makanya banyak orang yang kaget loh kok dia malah terlibat dalam proyek pembuatan AI perusahaan raksasa.
Ambil contoh dalam satu kesempatan, Hinton pernah menyebut Google dan berbagai perusahaan teknologi AI lainnya terlibat dalam persaingan yang nggak mungkin dihentikan dan berbahaya. Sejak itu, isu akan kekhawatiran pada AI terus muncul dan berkembang. Makanya wajar kalo film-film yang mengangkat soal AI, kebanyakan menjadikan AI sebagai musuh besarnya. Hmm, jadi inget karakter Ultron di Marvel.
Tapi Hinton juga sering ngomong kalo di samping bahayanya, AI sebenernya bisa memudahkan hidup umat manusia. “Saya percaya bahwa kemajuan pesat AI akan mengubah masyarakat dengan cara yang belum sepenuhnya kita pahami dan tidak semua dampaknya akan baik,” katanya waktu ngasih speech di Indian Institute of Technology Bombay, 2021 lalu.
Hmm.. ya macam pisau bermata dua lah ya, Bro. Satu sisi banyak manfaatnya, di sisi lain bisa jadi benda berbahaya. So, ada komen dari lo, Bro? Ngomong-ngomong si Hinton ini ternyata sama juga ya dengan kebanyakan orang. Resign dulu, baru koar-koar di medsos, hehehe!
Anyway, yuk lebih bijak lagi sama teknologi. Gunakan semestinya aja, untuk bikin hidup makin bisa #DibawaNyaman. Setuju?