comforte zone website ornament
comforte zone website ornament
comforte zone website ornament
comforte zone website ornament
comforte zone website ornament
comforte zone website ornament
14 Nov 2023

ALBUM BARU WE ARE NEUROTIC, DARI MEDSOS SAMPE JADI LANGGANAN FILM DAN IKLAN DUNIA

ALBUM BARU WE ARE NEUROTIC, DARI MEDSOS SAMPE JADI LANGGANAN FILM DAN IKLAN DUNIA ALBUM BARU WE ARE NEUROTIC, DARI MEDSOS SAMPE JADI LANGGANAN FILM DAN IKLAN DUNIA

We Are Neurotic akhirnya rilis album "You Are Not Even Close". Yang menarik dan pengen gue ceritain, lika-liku perjalanan menuju pelepasan album itu inspiratif banget, Bro! Bisa banget nih lo tiru dan bantu ngewujudin mimpi jadi musisi terkenal. Gas yuk bahas! 

Lahirnya album ini boleh dibilang sama berlikunya dengan perjalanan musik We Are Neurotic. Sebelum jadi formasi kayak sekarang, Jonathan Mono bersolo karier dulu. Dia ngejalanin proyek Neurotic dengan berganti-ganti partner, sampe akhirnya ketemu Karel William dan Yosaviano Santoso (bass) dan mengubah namanya jadi We Are Neurotic. Komposisi trio inilah yang akhirnya klop dan berhasil ngebuka jalan menuju mimpi mereka. 

Seperti gue spill di awal, perjalanan inspirasi mereka bukan kaleng-kaleng. Setelah berkecimpung sejak 2020 di laman Discord milik dua musisi elektronik asal Inggris, Disclosure, We Are Neurotic dapet pelajaran berharga soal produksi musik. Setelah dapet banyak masukan, mereka merintis dengan bikin original track dalam bentuk video 60 detik terus di-upload di Instagram. Ternyata cara mereka ini narik perhatian banyak orang, Bro. 

"Lewat Reels, ternyata ada perusahaan rekaman dari luar negeri dengan mudahnya menghubungi kami lewat Instagram dan bilang, 'Kami mau pakai ini,'" kata Mono. 

Nggak cuma itu, lewat relasinya Edan Frei dari duo Los Angeles, B00TY, sebanyak 4 original track We Are Neurotic dipake di film dokumenter buatan Sephora, "The Beauty of Blackness", dan ditayangin di HBO. Malahan Lucas Taewook Kang alias 3kelves, artis Korsel yang lama di San Francisco, ikut aktif nge-share komposisi lainnya We Are Neurotic di medsos. Hasilnya, Samsung tertarik dan make aransemen musiknya buat promo Galaxy S23 di seluruh dunia. Sejak itulah, We Are Neurotic makin bermimpi bikin album. 

"Kami bertemu secara online tiap hari sama Lucas dan Dylan. Mereka berdua punya ide untuk nyelesein semua kumpulan komposisi musik tadi jadi album. Jadi kalo ada nemu sound atau lagunya kami di aplikasi Shazam, akan langsung diarahin ke lagu-lagu kami," kata Mono. Fyi, Dylan C. Greene ini adalah produser ternama Belanda-Amerika yang punya jejaring internasional loh. Mantep, kan?

Mono juga bilang, pembuatan album itu buat pemula sangat penting. Salah satu pertimbangannya ya menjaga sound-sound yang jadi bagian dari iklan atau dokumenter tadi terdeteksi sebagai milik We Are Neurotic oleh Shazam. Selain itu, bisa ngebuka ruang buat eksplorasi juga, plus mengenalkan 8 lagu lainnya ke orang lain. Tuh, Bro! Sefruit tips yang bisa lo coba nih. 

Di samping itu, album "You Are Not Close Enough" yang mereka bikin menurut gue emang penuh emosi dan warna sih. Ada yang melankolis kayak lagu "Mendung", ada yang menentang seperti lagu "Ambisi", ada juga yang riang macam lagu "Mentari. Malahan mereka juga punya lagu yang sinis di lagu "Semesta". Beat-beatnya pun asyik. Ya paling nggak bisa menyihir lo ngangguk-ngangguk atau minimal goyangin badan deh. 

Menariknya lagi, meski kebanyakan pendengar mereka justru berasal dari luar negeri, lebih dari separuh lirik albumnya justru tetep pake bahasa Indonesia. Termasuk track yang cukup hits yaitu "Cipulir Disco Funk". "Liriknya sengaja dibuat pake bahasa Indonesia karena saran dari Lucas dan Dylan. Kata mereka itu justru bikin musik kami unik dan otentik," kata Karel. Hmm, setuju banget sama statement ini. 

Terus proses rekaman “You Are Not Even Close” juga bersifat rumahan kok. Produksinya itu dibikin di Atas Music, studio pribadinya Mono. Vokalisnya juga ngelibatin orang-orang deket. Misalnya di lagu "Mentari" sama "Hujan", vokalisnya itu ternyata diisi sama istri dan anaknya Mono, yaitu Cinta Ruhama Amelz dan Summer Snow. Sementara cover albumnya ternyata itu diambil dari lukisan pribadinya Almarhum seniman legendaris Wagiono. Mereka boleh pake lukisan itu karena cucunya sang seniman ternyata les piano sama Mono di rumahnya, hahaha!

“Iman Anggoro, putranya Wagiono, selalu bercerita kalau warisan terbesar yang ditinggalkan ayahnya adalah karya-karya seninya, dan dia akan dengan senang hati mengizinkan kami menggunakan karya peninggalan ayahnya,” kata Mono.

Intinya, gue cuma mau nyampein kalo jalan menuju sukses itu bisa dimulai dari apa yang kita punya, Bro. Selama lo mau mencoba dan berusaha, akan selalu ada hasil yang bisa kita petik. Album ‘You Are Not Even Close’ dari We Are Neurotic ini pun menurut gue jadi bukti bahwa ada banyak cara untuk membuat musik kita disimak dan bahkan dijangkau pendengar di seluruh dunia. Salah satunya lewat media sosial. Tuh, Bro! Gas lagi yuk, terutama buat lo yang memang punya mimpi besar di musik. 

 

 

 

ARTIKEL TERBARU

COMFORTE ads banner
COMFORTE ads banner
COMFORTE ads banner